Halaman

Rabu, 31 Maret 2010

Peran Lingkungan Keluarga

A. Pentingnya lingkungan

Lingkungan sosial manusia adalah faktor penting dalam pembentukan ciri khas kejiwaan dan norma manusia, bahasa dan adab serta kearifan lokal. agama dan mazhablah pada umumnya yang memaksakan lingkungan sosial terhadap manusia. Seseorang akan berinteraksi dengan lingkungannya seperti sebuah ungkapan, Jika kita berada dengan lingkungan penjual parfum, setidaknya kita akan ikut wangi. Lalu sebaliknya jika kita berada di lingkungan yang kotor, maka kita juga akan tidak mejaga kebersihan.


Syahid Mutahhari berkata, “manusia meskipun ia tidak bisa memisahkan hubungannya dengan genetik, lingkungan alam, lingkungan sosial dan sejarah zaman secara keseluruhan, akan tetapi ia mampu melawannya sehingga bisa membebaskan dirinya dari ikatan faktor-faktor ini. Dari satu sisi manusia dengan kekuatan akal dan ilmunya dan dari sisi lain dengan kekuatan ikhtiar dan imamnya ia mampu melakukan perubahan pada faktor-faktor ini. Faktor-faktor ini ia rubah sesuai dengan kemauannya, sehingga ia menjadi pemilik bagi nasibnya sendiri. oleh karena itu benar kalau kita katakan bahwasanya lingkungan memiliki peran mendasar dalam pembentukan kepribadian manusia akan tetapi bukan faktor penentu yang pasti karena manusia memiliki ikhtiar.

Lingkungan jika dihadapkan dengan genetik ia adalah faktor luar yang berpengaruh dalam pembentukan dan perubahan kepribadian seseorang baik itu faktor-faktor lingkungan pra kelahiran atau pasca kelahiran yang mencakup lingkungan alam, lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial. Lingkungan sosial juga mencakup lingkungan keluarga, sekolah dan sebaginya.


B. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat. Unsur-unsur yang ada dalam sebuah keluarga baik budaya , ekonomi bahkan jumlah anggota keluarga sangat mempengaruhi perlakuan dan pemikiran anak khususnya ayah dan ibu. Pengaruh keluarga dalam pendidikan anak sangat besar dalam berbagai macam sisi. Keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak. Lebih jelasnya, kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya.

Perilaku-perilaku anak akan menjadikan penyempurna mata rantai interaksi anggota keluarga dan pada saat yang sama interaksi ini akan membentuk kepribadiannya secara bertahap dan memberikan arah serta menguatkan perilaku anak pada kondisi-kondisi yang sama dalam kehidupan.


C. Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak.

Sebelum itu perlu diketahui definisi dari kepribadian memiliki lebih dari lima puluh arti akan tetapi definisi kepribadian yang penulis maksud di sini adalah himpunan dan ciri-ciri jasmani dan rohani atau kejiwaan yang relatif tetap yang membedakan seseorang dengan orang lain pada sisi dan kondisi yang berbeda-beda.

Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran dan perilaku anak. Karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga.

Keluarga berperan sebagai faktor pelaksana dalam mewujudkan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dan persepsi budaya sebuah masyarakat. Ayah dan ibulah yang harus melaksanakan tugasnya di hadapan anaknya. Khususnya ibu yang harus memfokuskan dirinya dalam menjaga akhlak, jasmani dan kejiwaannya pada masa pra kehamilan sampai masa kehamilan dengan harapan Allah memberikan kepadanya anak yang sehat dan saleh.

Anak prasekolah belajar cara berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh, berbagi dan menjadi teman baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara mengenali dan menangani emosi mereka. Anak prasekolah belajar banyak dari perilaku mereka dengan mengamati dan meniru perilaku orang-orang disekitar mereka.

Keluarga adalah kelompok sosial pertama yang bertemu dengan anak, anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak selama tahun-tahun saat desas-desus kepribadian diletakkan, dan pengaruh keluarga jauh lebih luas dibandingkan pengaruh kepribadian lainnya, bahkan di sekolah. Besar pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian anak telah dinyatakan oleh seorang penulis tak bernama dengan cara berikut:
1. Bila seorang anak hidup dengan kecaman, dia belajar mengutuk
2. Bila dia hidup dalam permusuhan, dia belajar berkelahi
3. Bila dia hidup dalam ketakutan, dia belajar menjadi penakut
4. Bila dia hidup dikasihani, dia belajar mengasihi dirinya
5. Bila dia hidup dalam toleransi, dia belajar bersabar
6. Bila dia hidup dalam kecemburuan, dia belajar merasa bersalah
7. Bila dia hidup diejek, dia belajar menjadi malu
8. Bila dia hidup dipermalukan, dia belajar yakin akan dirinya
9. Bila dia hidup dengan pujian, dia belajar menghargai
10. Bila dia hidup dengan penerimaan, dia belajar menyukai dirinya
11. Bila dia memperoleh pengakuan, dia belajar mempunyai tujuan
12. Bila dia hidup dalam kebijakan, dia belajar menghargai keadilan
13. Bila dia hidup dalam kejujuran, dia belajar menghargai kebenaran
14. Bila dia hidup dalam suasana aman, dia belajar percaya akan dirinya dan orang lain

Pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian bergantung sampai
batas tertentu pada tipe anak. Misalnya, seorang anak yang sehat akan sangat
berbeda reaksinya terhadap perlindungan orang tua yang berlebihan
dibandingkan dengan seorang anak yang sakit dan lemah.

Betul, konteks kepribadian yang sudah didefinisikan pada pembahasan di atas tidak ada kaitannya dengan kepribadian baik atau buruk, akan tetapi dalam tulisan ini penulis berusaha mengkaji kepribadian yang baik dan positif dalam bingkai peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak.

Kedua orang tua memiliki tugas di hadapan anaknya di mana mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya. Anak pada awal masa kehidupannya memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhinya. Dengan dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka maka orang tua akan menghasilkan anak yang riang dan gembira. Untuk mewujudkan kepribadian pada anak, konsekuensinya kedua orang tua harus memiliki keyakinan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dalam al-Quran, begitu juga kedua orang tua harus memiliki pengetahuan berkaitan dengan masalah psikologi dan tahapan perubahan dan pertumbuhan manusia. Dengan demikian kedua orang tua dalam menghadapi anaknya baik dalam berpikir atau menghukumi mereka, akan bersikap sesuai dengan tolok ukur yang sudah ditentukan dalam al-Quran. Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain:

1. Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Ketika anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari kedua orang tuanya, maka pada saat mereka berada di luar rumah dan menghadapi masalah-masalah baru mereka akan bisa menghadapi dan menyelesaikannya dengan baik. Sebaliknya jika kedua orang tua terlalu ikut campur dalam urusan mereka atau mereka memaksakan anak-anaknya untuk menaati mereka, maka perilaku kedua orang tua yang demikian ini akan menjadi penghalang bagi kesempurnaan kepribadian mereka.

2. Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak. Karena hal ini akan menyebabkan pertumbuhan potensi dan kreativitas akal anak-anak yang pada akhirnya keinginan dan Kemauan mereka menjadi kuat dan hendaknya mereka diberi hak pilih.
3. Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. Hormat di sini bukan berarti bersikap sopan secara lahir akan tetapi selain ketegasan kedua orang tua, mereka harus memperhatikan keinginan dan permintaan alami dan fitri anak-anak. Saling menghormati artinya dengan mengurangi kritik dan pembicaraan negatif sekaitan dengan kepribadian dan perilaku mereka serta menciptakan iklim kasih sayang dan keakraban, dan pada waktu yang bersamaan kedua orang tua harus menjaga hak-hak hukum mereka yang terkait dengan diri mereka dan orang lain. Kedua orang tua harus bersikap tegas supaya mereka juga mau menghormati sesamanya.

4. Mewujudkan kepercayaan. Menghargai dan memberikan kepercayaan terhadap anak-anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan terhadap mereka, karena hal ini akan menjadikan mereka maju dan berusaha serta berani dalam bersikap. Kepercayaan anak-anak terhadap dirinya sendiri akan menyebabkan mereka mudah untuk menerima kekurangan dan kesalahan yang ada pada diri mereka. Mereka percaya diri dan yakin dengan kemampuannya sendiri. Dengan membantu orang lain mereka merasa keberadaannya bermanfaat dan penting.

5. Mengadakan perkumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan anak). Dengan melihat keingintahuan fitrah dan kebutuhan jiwa anak, mereka selalu ingin tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua adalah memberikan informasi tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan anak-anaknya terhadap mereka. Selain itu kedua orang tua harus mengenalkan mereka tentang masalah keyakinan, akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia. Jika kedua orang tua bukan sebagai tempat rujukan yang baik dan cukup bagi anak-anaknya maka anak-anak akan mencari contoh lain

Selasa, 09 Februari 2010

Besaran Jilid 2

Setelah kamu-kamu dibuat bingung membaca postingan saya mengenai besaran. Sekarang kita kan membahas mengenai besaran secara sebenarnya dan tidak akan main-main lagi(serius).

Besaran adalah....

semua hal yang bisa diukur dan dinyatakan dalam angka. Misalnya saja panjang, kecepatan, massa, waktu, suhu, dll. Untuk mengukur besaran kita harus menggunakan satuan. Satuan adalah suatu ukuran standar untuk mengukur suatu besaran. Misalnya saja besaran panjang memiliki satuan yaitu m, lalu Kg yang merupakan satuan dari massa, selain itu juga ada banyak lagi satuan-satuan yang ada di dunia seperti yard, kaki, hasta, dll.

Jika kita membicarakan mengenai besaran. Besaran sendiri terdiri atas besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah disepakati dan menjadi dasar dari besaran-besaran yang lain. Besaran pokok yang disepakati oleh para ahli dahulu kala hanya ada satu ditambah enam atau sama dengan tujuh, yaitu:

Besaran pokok Satuan Dimensi
Panjang m (meter) [L]
Massa kg (kilogram) [M]
Waktu s (sekon) [T]
Kuat arus listrik A (ampere) [I]
Suhu K (kelvin) [θ]
Intensitas cahaya Cd (candela) [J]
Jumlah zat Mol [N]

Mengenai dimensi akan saya jelaskan dalam postingan yang lain kali ini saya hanya akan membahas mengenai besaran dan satuan, jadi bersabarlah oke. Selanjutnya kita kebesaran turunan. Besaran trunan adalah besaran yang tersusun(diturunkan) dari besaran-besaran pokok. Sebagai contoh kecepatan adalah turunan dari jarak yang tidak lain dan tidak bukan merupakan panjang terhadap waktu atau bisa dituliskan bagi yang sudah mengenal diferensial pasti mengerti mengenai hal ini. Akan tetapi bagi yang belum pernah bertemu apalagi makan diferensial lebih baik untuk sementara ini jangan pikirkan diferensial itu, nanti akan tiba masanya untuk mengerti akan hal itu. Lalu volume yang merupakan hasil dari panjang kali lebar kali tinggi, ketiganya merupakan besaran pokok panjang, sehungga satuannya adalah m3 jika satuan ketiganya m atau cm3 jika satuannya cm. dan beberapa contoh lain sebagai berikut

Besaran turunan Rumus Satuan Dimensi
Percepatan (a) Jarak / waktu m/s2 LT-2
Gaya (F) Masa x percepatan N M L T-2
Usaha (W) Gaya x perpindahan Joule ML2T-2
Tekanan (P) Gaya / luas permukaan Pa ML-1T-2


Selanjutnya saya akan membahas agak merinci mengenai satuan. Satuan Internasional yang lebih populer dengan sebutan SI adalah satuan-satuan yang sudah dipatenkan oleh para orang-orang pintar di luar Indonesia sana. Dari buku yang saya baca, sampai detik anda membaca posting ini yang sering digunakan di dunia yaitu sistem metrik dan sistem Inggris. Sistim metrik dikenal sebagai : meter, kilgram, dan second (disingkat MKS). Sedangkan sistim Inggris dikenal sebagai : foot, pound, dan second (disingkat FPS). Diantara kedua sistem ini, sistem metriklebih mudah digunakan karena satuannya merupakan bilangan sepuluh berpangkat.

Baiklah saya rasa cukup penjelasan dari saya. Jika ada unek-unek silahkan ketik saja comment kalian.


Besaran

Apa yang anda rasakan ketika mendengar kata itu, menggigil, panas, dingin, sejuk, menyegarkan(emangnya air), atau sangat mengerikan sehingga ban sepeda anda pecah(Lho apa hubungannya, wah berlebihan nih...). sebenarnya memang tidak ada hubungannya tetapi jika di hubungkan ya bisa-bisa aja kita sambungkan dengan kabel listrik, lihat saja hasilnya. Paling tidak anda hanya akan tersetrum, atau rambut kita akan berdiri.


Baiklah sudah cukup main-mainnya, nah sekrang kita ke materi saja kalo begitu. Besaran adalah kata-kata yang sering kita dengar di toko baju saat banyak orang mencoba baju dan berkata “Baju ini kebesaran, ada ukuran yang lebih kecil ngak?”(ha..ha.. ketaga, eh ketawa dong biar ngak seteres-stres amat belajar fisika) anda yang membaca tulisan ini pasti geram dan tidak ingin membaca sampai selesai, karena openingnya saja ngak jelas ini sebenernya mau kemateri atau sebenarnya tulisan ini cuma bercanda aja.

Okelah supaya kamu-kamu semua ngak marah and niggalin tulisan ini. Nih aku kasih permen, eh..materi.
Besaran(menurut sumber yang terpercaya) adalah semua hal yang bisa diukur dan dinyatakan dalam angka. Misalnya saja panjang, kecepatan, massa, waktu, suhu, dll. Untuk mengukur besaran kita harus menggunakan satuan. Sebelum itu kita harus tahu mengenai apa itu mengukur. Mengukur membandingkan suatu hal dengan hal lainnya. Misalnya saja supaya kalian ngak bingung dengan bahasa yang digunakan, kita ambil contoh kita mengukur tinggi sebuah meja dengan jengkalan tangan kita sehingga kita dapatkan misalnya 4 jengkal anda, di sini kita membandingkan tinggi meja dengan panjang jengkal anda sehingga di dapatkan 4 jengkal. Lalu jika kita mengukur tinggi meja yang sama dengan meteran kita dapatkan misalnya nilainya 60 cm. Di sini kita juga masih membandingkan tinggi meja dengan panjang satu meter.

Di saat inilah kita memerlukan suatu satuan untuk mengukur suatu besaran. Contohnya m(meter), Kg(Kilogram), s(second atau detik), dll, de es be, de es jeruk, dan de es teler(he..he..he..). Satuan itu harus merupakan suatu standar yang di gunakan oleh semua orang yang berlaku secara universal, sehingga satu meter di Indonesia dan satu meter di Singapura itu panjangnya sama. Akan tetapi anda harus bertanya pada oarng yang benar, jangan pada kucing, atau cacing, karena pastinya anda tidak akan dijawab. Beda lagi kalo anda bisa bahasa internasional mereka, munkin anda akan di beri suatu jawaban.

Siapa yang membuat suatu satuan? Ada yang bisa menjawab, silahkan kirimkan jawaban anda ke nomor kosong-delapan-satu-kosong-kosong-penuh-penuh. Atau kirimkan jawaban ini melalui telepati ke pikiran saya. Dari pesan yang sudah saya terima, satuan yang di gunakan secara internasional atau SI(Satuan Internasional) diatur oleh badan internasional yaitu Internasional Bureau of Weights and Measures di Paris, Perancis. Akan tetapi anda juga bisa membuat satuan sendiri yang tentunya hanya anda sendiri yang bisa menentukan seperti satuan untuk nasi satu piring, air satu gelas, dll. Yang tentunya akan bervariasi menurut pribadi masing-masing.

Ada sedikit oleh-oleh, yang tadi terlupa di awal. Besaran terdiri dari besaran pokok, dan besaran tutunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan oleh badan yang berwenang yaitu panjang, waktu, dan yang lainnya ayng bisa kalain jumpai di buku fisika, atau bisa kalian tanyakan pada guru fisika kalian. Lalu jangan lupa besaran turunan yang merupakan turunan dari besaran pokok seperti halnya kecepatan yang merupakan turunan dari besaran pokok panjang, dan lain-lainnya.

Oke sampai disini dulu. Sampai ketemu di postingan lainnya.



Selasa, 02 Februari 2010

Angka Penting

Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai aturan angka penting. Bagi yang pernah mengnyam kelas VII SMP pasti mengenal tentang angka penting. Sebagai contoh ada angka 123,476 memiliki enam angka penting, lalu angka 400 hanya memiliki satu angka penting. Masih bingung.

Mari kita lihat mengenai aturan angka penting.
1.semua angka bukan nol adalah angka penting
2. angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh : 3,000231 memiliki tujuh angka penting.
3. angka-angka bukan nol yang digunakna hanya untuk tempat titik desimal adalah bukan angka penting.
Contoh : 0,00212 memiliki tiga angka penting
4. semua angka nol yang terletak pada deretan akhir angka-angka yang ditulis di belakang koma desikmal termasuk angka penting.
Contoh : 0,0092000 memiliki 5 angka penting.
5. dalam notasi ilmiah, semua angka sebelum orde termasuk angka penting.
Contoh : 7,7 x 105 memiliki dua angka penting.
2,345 x 109 memiliki empat angka penting.

Lalu bagaimana jika dalam pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dalam pertambahan, perkalian, dan pembagian memiliki aturan angka penting tersendiri.

1. Aturan mengenai aturan penjumlahan dan pengurangan.
Hasil penjumlahan atau pengurangan hanya boleh mengandung satu angka taksiran. Angka taksiran adalah angka terakhir dari suatu bilangan penting.
Contoh : 5,234 → 4 adalah agka taksiran
1,35 + → 5 adalah angka taksiran
6,584 → Ada dua angka taksiran sehingga dibulatkan menjadi 6,58;karena hanya boleh mengandung satu angka taksiran.

2. Aturan perkalian atau pembagian
Hasil perasi perkalian atau pembagian hanya boleh memiliki angka penting sebanyak bilangan yang angka perntingnya paling sedikit.
Contoh : 2,98 → 3 angka penting
1,7 x → 2 angka penting
5,066 → 4 angka penting

Dibulatkan menjadi 5,1 (dua angka penting)

Untuk lebih memahami lagi silahkan kalian membaca buku-buku dan mengerjakan latihan-latihan soal yang ada.