Halaman

Sabtu, 29 Oktober 2011

Dunia Kampus

Dunia yang unik, dunia yang penuh liku-liku, akan banyak halangan dan rintangan yang akan mendatangi kita. “Kampus” inilah namanya. Sudah tak asing bahkan sering sekali kata ini masuk ke indra pendengaran kita. Dunia yang akan membuat kita menjadi orang yang tidak biasa selain itu juga dapat membuat kita menjadi orang yang biasa, hal ini adalah suatu pilihan. Kita bisa memilih untuk menjadi orang yang tidak biasa atau mungkin agar lebih wah dibaca orang yang luarrr biasa atau orang yang biasa-biasa saja. Pilihannya hanya bisa ditentukan oleh kita sendiri.

Kita tentu memiliki sebuah cita-cita yang ingin kita raih. Jika belum segera tentukan. Saya beri waktu 5 detik…………5, 4, 3, 2, 1, waktu habis. Sekarang Anda sudah mempunyai cita-cita yang ingin anda raih. Jika waktu tadi kurang silahkan ditambah, tapi baca dulu tulisan saya ini hingga selesai Okay . Saat kita sudah memiliki suatu cita-cita, kemudian yang harus kita lakukan adalah berusaha dengan sekuat gatot kaca, superman, Hulk, Iron man, wolverine, dll (mulai lebay nih penulisnya). Intinya adalah pada berusaha sekuat tenaga dan dengan sungguh-sungguh tanpa setengah-setengah apalagi seperempat-seperempat.


Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rad ayat 11 yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri.” Kemudian yang perlu kita garis bawahi (silahkan garis bawahi kalimatnya dengan pensil, pena, dll dan jangan digaris pake’ cutter, yang ada malah kertasnya sobek) adalah pada kalimat “sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri.” Keadaan atau nasib suatu kaum, desa, kota, kecamatan, atau suku apapun tidak akan berubah jika masing-masing individu tidak mau melakukan perubahan menuju kebaikan tentunya dan dimulai dari dirinya sendiri lalu membuat orang lain jadi baik.

Saat kita ingin menjadi orang yang luarrr biasa. Tentunya kita harus “berubah” seperti halnya power rangers, mereka harus berubah saat melawan monster agar mereka mampu mengalahkannya. Begitu juga kita musti “berubah” menjadi orang yang luar biasa agar kita bisa menjadi orang yang luar biasa. Kita tidak perlu menggunakan topeng atau alat yang bisa merubah kita. Karena yang bisa merubah diri kita adalah diri kita sendiri. Yang dibutuhkan adalah sebuah komitmen atau keteguhan hati untuk merubah diri menjadi lebih baik untuk meraih cita-cita. Karena jika kita gini-gini aja alias ga’ berubah menjadi baik tentu hidup kita akan gini-gini aja, kerjaannya ngelamun, bingung mau ngapain, ga’ da kerjaan, dll. Mendingan ikut organisasi Kemahasiswaan seperti Unit Kegiatan Mahasiswa keagamaan, klub olah raga, atau ikut Himpunan Mahasiswa yang nantinya akan membuat kita ada kerjaan dan tentu kerjaan ngelamun, bingung mau ngapain, dan kebiasaan-kebiasaan tadi akan hilang karena kita udah punya kesibukan di organisasi dan ga’ ada waktu untuk itu. Soo, kita bisa mengisi waktu kita dengan kegiatan yang bermanfaat dan tentu kita bisa mendapatkan pengalaman yang akan sangat berguna nantinya.

Cita-cita sudah kita tentukan, setelah ini segala aktivitas kita akan terarah untuk mencapai cita-cita kita ini. Sehingga hidup kita memiliki suatu tujuan dan lebih terarah, ketimbang kita tidak memiliki tujuan hidup yang jelas yang akan membuat kita terombang-ambing di tengah derasnya ombak samudra kehidupan ini. Jika kita sudah menentukan tujuan, maka kita sudah bisa melihat hal yang kita cita-citakan di ujung perjalan hidup ini. Masalah perjalan yang makan waktu bertahun-tahun atau akan ada hujan, badai, dan rintangan yang lainnya tidak menjadi masalah dan tidak menjadi beban pikiran.

Karena itu tentukan tujuan kuliah kita di kampus ini. Ingin menambah ilmu untuk bekal bekerja nanti, ingin punya banyak teman, ingin meningkatkan kemampuan diri, membuat orang tua bangga, mengharumkan nama desa tempat tinggal, jadi pengusaha, jadi pegawai, jadi pejabat, jadi ustadz, lulus dengan IPK 4,00, jadi dosen, de es be, es teh, es campur, dan es cendol (wah… kok malah jualan es). Yang jelas pastikan kita sudah punya tujuan, jangan sampai kita menyesal di akhir kuliah ini karena kita tidak menentukan tujuan hidup dari awal dan penyesalan tidak akan pernah datang di awal, penyesalan akan datang diakhir dan kita tidak akan pernah bisa merubah apa yang pernah terjadi. Yang bisa kita lakukan adalah mengubah masa depan kita. Ya…, inilah yang kita bisa lakukan “MENGUBAH MASA DEPAN KITA”.

Tunggu apa lagi, segera buat tujuan hidupmu, lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, berusaha sekuat tenaga, jangan lupa berdo’a agar Allah memudahkan dan merihoi aktivitas kita, raih cita-cita. Agar tiada penyesalan nantinya.

Sebuah Waktu

Manusia dan segala yang ada di dunia ini, semuanya tidak bisa melawan bahkan menghentikan waktu walaupun 0,1 detik saja. Benda yang paling keras sekalipun pada akhirnya nanti akan hancur oleh usia tua. Manusia yang paling pandai, paling tangguh, paling berkuasa, akhirnya juga akan menjadi tua dan meninggal. Semua akan musnah, sedangkan waktu terus berjalan tanpa henti hingga Allah berkehendak untuk menghentikannya.

Saat kita diam termenung, melamun, bingung akan melakukan apa, waktu akan terus berjalan. Waktu satu tahun atau bahkan 10 tahun yang lalu bagaikan kenangan sepintas lalu yang terjadi sekejap mata. Satu detik yang terlewat tidak bisa kembali lagi. Hal yang akan terjadi satu detik kedepan, satu menit, satu jam, satu hari, atau satu minggu ke depan kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.


Begitu pentingnya waktu ini, di dalam Al-Qur’an juga dijelaskan dalam surat al-asr ayat 1-3:
“Demi masa. Sesungguhnya, manusia berada dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”

Waktu memang aneh, jika diperhatikan atau kita lihat jarum detik jam analog atau jam dinding kita, Sepertinya waktu berjalan lambat, lebih lambat dari larinya siput (memangnya siput bisa lari…, penulisnya mulai g bres nih). Akan tetapi jika tidak kita perhatikan, waktu berjalan begitu cepat, lebih cepat dari roket atau bahkan satu kedipan mata kita.

Allah memberikan kita waktu 24 jam sehari, satu jam 60 menit, satu menit 60 detik. Semua orang memiliki waktu yang sama. Perbedaannya hanya pada manajemen waktu mereka atau pengaturan waktu tiap orang yang berbeda-beda. Ada orang yang mampu mengerjakan 50 pekerjaan dalam waktu sehari, ada yang mampu 25 pekerjaan sehari, 10 pekerjaan sehari, 5 pekerjaan, 2 pekerjaan, 1 pekerjaan, atau tidak melakukan apa-apa dalam sehari. Dengan manajemen waktu yang baik, perjalanan kehidupan kita akan lebih baik pula dan kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi otang lain.

Jika seandainya waktu deberi harga dengan harga udara yang kita hirup. Kira-kira berapa uang yang kita butuhkan untuk hidup selama 24 jam sehari jika setiap nafas yang kita hirup harus kita bayar dengan uang dan bukan dengan daun tentunya (penulisnya memang hobi bercanda, tapi kadang-kadang aja ). Yuk kita hitung….

Dalam sekali bernafas kita butuh kurang lebih 0,5 liter udara. Jika dalam satu menit kita menghirup dan mengeluarkan nafas sebanyak 20 kali, berarti kita butuh 10 liter udara dalam 1 menit. Sehingga, dalam sehari kita butuh 14.400 liter udara. Udara yang kita hirup terdiri atas 20% oksigen dan 79% nitrogen. Hal ini berarti, kita menghirup 2.880 liter oksigen dan 11.376 liter nitrogen. Banyak juga oksigen dan nitrogen yang kita hirup, itu baru untuk satu orang dalam satu hari. Untungnya Allah menciptakan tumbuhan yang mampu menghasilkan oksigen dan adanya siklus nitrogen sehingga jumlahnya mencukupi untuk semua manusia dan hewan yang bernafas di bumi ini.
Harga jual satu liter oksigen di pasaran (pasar mana yang jual oksigen?? Penulisnya memang aneh nih) 25.000 rupiah dan nitrogen 9.950 rupiah. Hal ini berarti, dalam sehari, kita harus merogoh kocek sebesar 176.652.165 rupiah (kalo ga’ percaya, silahkan hitung sendiri). Itu baru sehari, lalu dalam sebulan berarti kita harus menyiapkan uang 5,3 milyar dan berarti 63,6 milyar setahun.

Untungnya kita diberikan udara ini secara gratis oleh Allah SWT, dan kita harus bersyukur karena Allah tidak meminta kita untuk membayar udara ini sepeser pun…. Subhanallah..

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS Ar-Rahman, 55:16)

Begitu pentingnya waktu yang Allah berikan ini. Mari kita maksimalkan waktu yang Allah berikan ini, agar kita menjadi orang yang bermanfaat dan juga mendapatkan ridho-Nya.