Rezeki untuk seluruh
makhluk sumbernya dari Allah Subhana Wa Ta’ala. Allah
Subhana Wa Ta’ala memberikan Rezeki melalui beberapa pintu
kepada manusia. Salah satunya lewat ikhtiar. Setiap manusia akan
mendapatkan hasil dari apa yang ia usahakan dengan sungguh-sungguh,
sesuai dengan ketentuan kekuasaan Allah Subhana Wa Ta’ala.
Jika seseorang ingin mendapatkan apapun, maka bergantung dari tingkat
kesungguhan usaha anda. Sesuai dengan firman Allah Subhana Wa
Ta’ala dalam surat An-Najm(53):39
“dan bahwasanya
seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya,”
Usaha yang
sungguh-sungguh disebut dengan sa’a dalam bahasa arab. Sa’a
berarti suatu usaha yang sangat serius atau sungguh-sungguh. Manusia
harus serius dalam berusaha Jika anda ingin mendapatkan rezeki yang
sifatnya materi baik berupa uang, makanan, pakaian, dan sebagainya.
Jika kita tidak berusaha tidak akan turun rezeki. Tidak ada rezeki
turun dengan diam saja.
Allah Subhana Wa
Ta’ala menjamin rezeki semua makhluknya. Prinsipnya manusia
harus memiliki komitmen yang kuat dengan Allah Subhana Wa Ta’ala.
Allah Subhana Wa Ta’ala memerintahkan manusia untuk bekerja,
ya kita harus bekerja. Allah Subhana Wa Ta’ala memerintahkan
manusia untuk berusaha. Selama ada usaha, misal dengan kaki
melangkah, tangan bergerak, lisan berbicara insya Allah rezeki turun.
Rezeki yang didapatkan sebenarnya juga bukan dari usaha atau
pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, tetapi sebenarnya adalah itu
semua dari Allah Subhana Wa Ta’ala. Pekerjaan hanyalah
sebagai wasilah mendapatkan rezeki. Melalui pekerjaan itu ada pahala,
pahala dari aktivitas, pahala do’a, pahala dzikir, pahala
istighfar, dll.
Mari kembali
mengingat mengenai kisah Hajar saat berada di makkah. Bagaimana
beliau berikhtiar maksimal untuk mencari sumber air untuk nabi
Ismail. Seorang istri nabi saja berikhtiar begitu keras barulah Allah
Subhana Wa Ta’ala turunkan rezeki air zam-zam. Terdapat
beberapa prinsip dalam berikhtiar mencari rezeki yang dapat diambil
yaitu selalu positive thinking kepada Allah, kejar peluang yang ada
dengan cara yang baik, berikhtiar, berdoa, istighfar dan mendekat
kepada Allah. Selanjutnya
Bersabar karena bisa
jadi Allah Subhana Wa Ta’ala menyiapkan kebaikan yang tidak
pernah kita pikirkan. Bagian akhirnya yaitu jangan sampai mengeluh
bahkan merasa tidak akan bisa berhasil meskipun rintangan terasa
berat.
Sepanjang manusia
berikhtiar karena Allah, terkadang Allah seakan menunda apa yang
menjadi hak orang tersebut. Bukan ingin menunda dan tidak memberikan
sesuatu, tetapi karena ingin memberikan nikmat yang lebih besar,
karena ada nikmat pahala, doa, istighfar, nikmat usaha, nikmat hasil
yang tidak terputus. Jika kita berusaha sehari dan tidak dapat
apa-apa. Tetapi dihari itu kita akan berdoa, kita beristigfar. Kadang
kala bisa jadi hasilnya masih disimpan oleh Allah dan baru diberikan
di hari berikutnya tiba-tiba dagangan sebelumnya tidak laku, besoknya
ada yang memborong. Allah Subhana Wa Ta’ala menginginkan
agar orang tersebut mendekat kepada Allah Subhana Wa Ta’ala,
barulah dunia yang diberikan. Karena hukum dunia siapa yang berusaha
insya Allah akan berhasil. Semua akan dinilai, sepanjang manusia
bergerak, insya Allah akan turun rezeki.
Selama kita memiliki
Allah, insya Allah ada jalan. Saat kita berada dalam kondisi
apapapun, di PHK, usaha belum sukses, lulus kuliah, belum dapat
kerjaan, yakinkan dalam diri bahwa Allah sudah menjamin rezeki
manusia. Tugas kita adalah dengan berikhtiar. Sekali lagi bukan
berarti ikhtiar menafikan pintu rezeki yang lainnya, tetapi karena
keterbatasan sahaja tidak dapat dibahas pada tulisan ini, tulisan ini
hanya membahas mengenai ikhtiar. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas Comment nya