Jika pembaca ingin membuat pamflet yang membuat orang merasa terhipnotis dan tertarik untuk melihat pamflet yang pembaca buat dan bukannya terpesona melihat indahnya tembok yang penuh grafiti yang anda tempel pamflet, pembaca harus membuat pamflet yang tidak biasa dibuat oleh orang-orang biasa sehingga hasilnya tidak biasa-biasa saja dan bahkan diluar kebiasaan orang (kebanyakan biasa nih penulisnya). Misalnya jika pamflet biasanya pake kertas, coba buat pamflet pake daun atau pake kain. Kalo biasa bikin pamflet pake tulisan tangan atau komputer, bisa kita coba tulis dengan kaki (yang ini bercanda). Jika biasanya pamflet ukurannya A4 coba buat yang ukuran A3, tapi jangan bikin pamflet ukuran 1 x 3 m, itumah namanya bukan pamflet lagi, udah jadi spanduk atau malah banner. Jangan juga coba-coba buat pamflet pake api, bisa jadi bukannya jadi pamflet malah jadi buat kebakaran.
Ada beberapa pamflet yang penulis buat yang lain dari biasanya dibuat orang pada umumnya. Bentuknya biasanya normal kertas A4, tapi penulis buat bentuknya ketupat dan ukurannya berapa ya..? penulis lupa, yang jelas mading ukuran kecil itu pas buat famfletnya.
Idenya muncul tiba-tiba. Ide untuk membuat famflet yang unik memang terkadang tidak bisa dipaksa. Kita bisa cari inspirasi dari apapun dan kita ide unik & kreatif itu bisa muncul tiba-tiba. Karena itu segera rekam atau catat ide-ide kreatif yang muncul atau langsung lakukan saja. Saat ide kreatif itu memang tidak bisa muncul kita tidak perlu memaksanya untuk keluar, salah-salah malah otak kita yang keluar bukannya idenya. Yang perlu kita lakukan untuk mendapat ide kreatif itu adalah mencari inspirasi baik dengan melihat contoh-contoh yang sudah ada. Atau dari lingkungan sekitar, atau benda-benda yang ada di sekitar kita bisa kita jadikan inspirasi dalam membuat pamflet.
Jadi dalam membuat pamflet yang kreatif, kita bisa berkreasi semau kita akan tetapi tetap ada koridor atau batasan-batasan yang tidak kita langgar. Karena kreatif itu melakukan suatu hal yang tidak biasa, kita bisa berkreasi dengan banyak cara. Biarkan semua ide-ide liar itu keluar dari pikiran kita. Biarkan pikiran kita mengeluarkan ide-ide itu, biarkan ide-ide itu keluar menembus tulang tengkorak kita, lapisan kulit kita, rambut kita, dan keluar lewat action yang kita lakukan (wah kayak sugesti-sugesti buat hipnotis orang nih, maklum... penulisnya lagi belajar hipnotis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas Comment nya