Halaman

Jumat, 19 Juni 2020

Ikhtiar Maksimal

Rezeki untuk seluruh makhluk sumbernya dari Allah Subhana Wa Ta’ala. Allah Subhana Wa Ta’ala memberikan Rezeki melalui beberapa pintu kepada manusia. Salah satunya lewat ikhtiar. Setiap manusia akan mendapatkan hasil dari apa yang ia usahakan dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan ketentuan kekuasaan Allah Subhana Wa Ta’ala. Jika seseorang ingin mendapatkan apapun, maka bergantung dari tingkat kesungguhan usaha anda. Sesuai dengan firman Allah Subhana Wa Ta’ala dalam surat An-Najm(53):39
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,”


Usaha yang sungguh-sungguh disebut dengan sa’a dalam bahasa arab. Sa’a berarti suatu usaha yang sangat serius atau sungguh-sungguh. Manusia harus serius dalam berusaha Jika anda ingin mendapatkan rezeki yang sifatnya materi baik berupa uang, makanan, pakaian, dan sebagainya. Jika kita tidak berusaha tidak akan turun rezeki. Tidak ada rezeki turun dengan diam saja.

Allah Subhana Wa Ta’ala menjamin rezeki semua makhluknya. Prinsipnya manusia harus memiliki komitmen yang kuat dengan Allah Subhana Wa Ta’ala. Allah Subhana Wa Ta’ala memerintahkan manusia untuk bekerja, ya kita harus bekerja. Allah Subhana Wa Ta’ala memerintahkan manusia untuk berusaha. Selama ada usaha, misal dengan kaki melangkah, tangan bergerak, lisan berbicara insya Allah rezeki turun. Rezeki yang didapatkan sebenarnya juga bukan dari usaha atau pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, tetapi sebenarnya adalah itu semua dari Allah Subhana Wa Ta’ala. Pekerjaan hanyalah sebagai wasilah mendapatkan rezeki. Melalui pekerjaan itu ada pahala, pahala dari aktivitas, pahala do’a, pahala dzikir, pahala istighfar, dll.

Mari kembali mengingat mengenai kisah Hajar saat berada di makkah. Bagaimana beliau berikhtiar maksimal untuk mencari sumber air untuk nabi Ismail. Seorang istri nabi saja berikhtiar begitu keras barulah Allah Subhana Wa Ta’ala turunkan rezeki air zam-zam. Terdapat beberapa prinsip dalam berikhtiar mencari rezeki yang dapat diambil yaitu selalu positive thinking kepada Allah, kejar peluang yang ada dengan cara yang baik, berikhtiar, berdoa, istighfar dan mendekat kepada Allah. Selanjutnya
Bersabar karena bisa jadi Allah Subhana Wa Ta’ala menyiapkan kebaikan yang tidak pernah kita pikirkan. Bagian akhirnya yaitu jangan sampai mengeluh bahkan merasa tidak akan bisa berhasil meskipun rintangan terasa berat.

Sepanjang manusia berikhtiar karena Allah, terkadang Allah seakan menunda apa yang menjadi hak orang tersebut. Bukan ingin menunda dan tidak memberikan sesuatu, tetapi karena ingin memberikan nikmat yang lebih besar, karena ada nikmat pahala, doa, istighfar, nikmat usaha, nikmat hasil yang tidak terputus. Jika kita berusaha sehari dan tidak dapat apa-apa. Tetapi dihari itu kita akan berdoa, kita beristigfar. Kadang kala bisa jadi hasilnya masih disimpan oleh Allah dan baru diberikan di hari berikutnya tiba-tiba dagangan sebelumnya tidak laku, besoknya ada yang memborong. Allah Subhana Wa Ta’ala menginginkan agar orang tersebut mendekat kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, barulah dunia yang diberikan. Karena hukum dunia siapa yang berusaha insya Allah akan berhasil. Semua akan dinilai, sepanjang manusia bergerak, insya Allah akan turun rezeki.

Selama kita memiliki Allah, insya Allah ada jalan. Saat kita berada dalam kondisi apapapun, di PHK, usaha belum sukses, lulus kuliah, belum dapat kerjaan, yakinkan dalam diri bahwa Allah sudah menjamin rezeki manusia. Tugas kita adalah dengan berikhtiar. Sekali lagi bukan berarti ikhtiar menafikan pintu rezeki yang lainnya, tetapi karena keterbatasan sahaja tidak dapat dibahas pada tulisan ini, tulisan ini hanya membahas mengenai ikhtiar. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas Comment nya