tentunya anda pernah terjatuh, baik itu
terjatuh dalam arti yang sebenarnya atau pun dalam arti kiasan. Saat kita
terjatuh tentu rasa sakit yang kita rasakan, apalagi saat kita jatuh di aspal
yang cukup menyakitkan saat kita jatuh diatasnya. Lain ceritanya jika jatuhnya
di matras empuk atau tumpukan uang(hanya mimpi).
Rasa sakit yang kita rasakan, bisa benar-benar
terasa sakit saat kita benar-benar merasakan rasa sakit itu, tapi saat kita
menikmati rasa jatuh itu, walaupun terluka, rasa sakit itu tidak begitu rasa.
Sering juga kita jumpai orang yang habis kecelakaan lalu ia langsung bangkit
dan melanjutkan perjalanan hingga sampai rumah, sesampainya di rumahnya baru
terasa luka-luka saat ia jatuh tadi ada juga yang baru terasa tangannya patah
saat tiba di rumah.
Saat kita terpeleset kemudian jatuh lalu tubuh
kita terbanting dan rasa sakit mulai terasa. Mungkin saat situasinya sedang
ramai orang kita tidak akan merasakan rasa sakit kita, karena kita merasa malu
dengan orang-orang yang terheran-heran melihat kita jatuh. Kita juga langsung
segera pergi dari TKP bukan untuk segera beristirahat di rumah, tapi untuk
menghindari malu.
Sepertinya memang hal ini sulit dipahami,
menikmati rasa sakit. Rasa sakit tentu sakit, bagaimana cara kita untuk
menikmatinya? Memang benar hal ini sulit dipahami, akan tetapi hal ini
merupakan hal yang sederhana. Saat kita merasakan sakit, langsung saja kita
bayangkan rasa sakit yang lebih dari rasa sakit yang kita alami saat itu, atau
jika memang itu rasa tersakit yang kita rasakan, bayangkan rasa sakit orang
lain yang mengalami rasa sakit yang lebih dari kita. Kemudian kita bersyukur
karena kita hanya mendapatkan rasa sakit ini, bukan rasa sakit yang lebih besar
dari rasa sakit ini.
Inilah kuncinya, saat kita bersyukur saat
menerima rasa sakit, karena kita masih beruntung mendapatkan rasa sakit ini,
karena masih banyak rasa sakit yang lebih besar ketimbang yang kita rasakan.
Sebagai contoh: saat tangan kita tergores pisau dan berdarah, kita bersyukur
karena untung tangan kita tidak sampai putus terpotong pisau. Saat kita
terpeleset, jatuh, dan keseleo, kita bersyukur karena untung kita tidak sampai
patah tulang. Jika salah satu kaki kita harus diamputasi karena kecelakaaan,
kita syukuri hal itu, karena untung tidak dua-duanya diamputasi. Saat jabatan
kita diturunkan, kita harus bersyukur, untung kita tidak dipecat, dan
contoh-contoh lainnya yang bisa kita temukan dalam kehidupan kita.
sepakat. sakit itu bisa menguatkan.
BalasHapus