Halaman

Senin, 05 November 2012

Belajar dari jatuh

tentunya anda pernah terjatuh, baik itu terjatuh dalam arti yang sebenarnya atau pun dalam arti kiasan. Saat kita terjatuh tentu rasa sakit yang kita rasakan, apalagi saat kita jatuh di aspal yang cukup menyakitkan saat kita jatuh diatasnya. Lain ceritanya jika jatuhnya di matras empuk atau tumpukan uang(hanya mimpi).

Rasa sakit yang kita rasakan, bisa benar-benar terasa sakit saat kita benar-benar merasakan rasa sakit itu, tapi saat kita menikmati rasa jatuh itu, walaupun terluka, rasa sakit itu tidak begitu rasa. Sering juga kita jumpai orang yang habis kecelakaan lalu ia langsung bangkit dan melanjutkan perjalanan hingga sampai rumah, sesampainya di rumahnya baru terasa luka-luka saat ia jatuh tadi ada juga yang baru terasa tangannya patah saat tiba di rumah.

Saat kita terpeleset kemudian jatuh lalu tubuh kita terbanting dan rasa sakit mulai terasa. Mungkin saat situasinya sedang ramai orang kita tidak akan merasakan rasa sakit kita, karena kita merasa malu dengan orang-orang yang terheran-heran melihat kita jatuh. Kita juga langsung segera pergi dari TKP bukan untuk segera beristirahat di rumah, tapi untuk menghindari malu.

Sepertinya memang hal ini sulit dipahami, menikmati rasa sakit. Rasa sakit tentu sakit, bagaimana cara kita untuk menikmatinya? Memang benar hal ini sulit dipahami, akan tetapi hal ini merupakan hal yang sederhana. Saat kita merasakan sakit, langsung saja kita bayangkan rasa sakit yang lebih dari rasa sakit yang kita alami saat itu, atau jika memang itu rasa tersakit yang kita rasakan, bayangkan rasa sakit orang lain yang mengalami rasa sakit yang lebih dari kita. Kemudian kita bersyukur karena kita hanya mendapatkan rasa sakit ini, bukan rasa sakit yang lebih besar dari rasa sakit ini.

Inilah kuncinya, saat kita bersyukur saat menerima rasa sakit, karena kita masih beruntung mendapatkan rasa sakit ini, karena masih banyak rasa sakit yang lebih besar ketimbang yang kita rasakan. Sebagai contoh: saat tangan kita tergores pisau dan berdarah, kita bersyukur karena untung tangan kita tidak sampai putus terpotong pisau. Saat kita terpeleset, jatuh, dan keseleo, kita bersyukur karena untung kita tidak sampai patah tulang. Jika salah satu kaki kita harus diamputasi karena kecelakaaan, kita syukuri hal itu, karena untung tidak dua-duanya diamputasi. Saat jabatan kita diturunkan, kita harus bersyukur, untung kita tidak dipecat, dan contoh-contoh lainnya yang bisa kita temukan dalam kehidupan kita.

Masih banyak rasa sakit yang lebih besar, saat kita bersyukur, rasa sakit kita akan berkurang atau bahkan tidak terasa sama sekali dan kita akan bisa melangkah maju untuk menggapai masa depan yang cerah. Karena bisa jadi jatuhnya kita akan membuat kita siap untuk menaiki tempat yang lebih tinggi atau lebih baik.

1 komentar:

terima kasih atas Comment nya